Rabu, 08 Februari 2012

Tulisan dari semangkuk bubur..

sejuk benar udara di tempat ini,,
semilir angin nya memanjakan diri hingga serasa mataku ingin terlipat saja,
padahal aku baru saja terjaga dari mati sementaraku semalam.
di tanganku semangkuk bubur hangat menemani pagi ini.
Fabii aii I Robikhuma Tukadziban..


di lintasan lain terlihat bocah-bocah berlarian dengan baju kumal nya,,
sepertinya sudah sekian hari mereka tidak mandi..
masih dengan semangkuk bubur di genggaman aku perhatikan laku mereka,,
polos,,seakan tak hiraukan masa depan mereka kelak!!!,,
apa isi kepala orang tua mereka hingga menjadikan mereka ladang koin dan kertas bernominal??
lebih bedebah dari seekor binatang sekalipun!!!,,cetusku dalam hati..


masih tak jauh dari tempat ku duduk bersila,,
segerombol musisi jalanan berkeliling mengais rupiah..
dengan nyanyian yang kadang tak jelas artikulasi dan intonasi nya,,
ah apapun itu,namanya juga usaha,,hehe
inilah hidup sebenarnya,,mesti baru hanya sedikit saja yang ku telaah,,
suasana di tempat ini mengajarkan ku banyak hal yang tak tertulis baku di buku apapun..


sakit telah mengajarkan kita banyak hal..
airmata telah memberikan kita berjuta makna..
masa lalu telah meberikan kita cermin yang teramat besar,,
bahwasanya dari semuanya itu...
kadang duka memiliki wejangan yang jauh lebih bermakna.
Dan tidak akan ada yang sia-sia pada akhirnya..


sejurus kemudian,,kulanjutkan saja langkah kelana ku di hari ini,
menjadi musafir abal-anal mengitari kota kelahiranku,,
yang lama sekali kutahu tapi tak berarti kukenali..
ku tarik kembali handle matic ku di dataran datar bekas Paris Van Java.
Mencari apapun yang bukan dengan sengaja kucari,,
memaknai sesuatu yang tak mudah terdefinisi,
dan merajut mainset ku kembali yang sempat kusut,
dan sesungguhnya..
Hidup ini hanyalah perjalanan bak seorang musafir semata..
setidaknya itulah yang kufahami,,entah dengan kalian..


tepi jalanan Bandung 07 februari 2012

Tidak ada komentar: