Selasa, 22 Desember 2009

Sebuah Tanda

Digemeliang air mata
sendu sedan yang ngilu di sendi-sendiku
antar do'a tak terhingga, aku kan mengantar raga



kalian mengutir semangat yang merapuh keseluruh sudut lumbung terpuruk, menghela nafas yang mengaduh.
kalian menggulirkan butiran bening air mataku diselongsong keletihan menyempit, menyela otak menggaram

mungkin egoku tak kenal massa
pagikah? , siang terik mengangah, sore melandai, ataukah melam meredup
sematkan rambu-rambu yang tak kenal cahaya
kalian tak usai mengingatiku
sesering apakah aku terjatuh berselimutkan nikmat kesakitan
sesering itulah wajah kalian merapat di jantungku
menghembuskan bait-bait dzikir
menyumbangkan seorgan untuk kerongkonganku
kalian tak kenal jam, menit bahkan detik yang selalu terhitung
tongkatku tanda bisu untukmu
aku tak pernah meragu
terseduh terimakasih mendalam, sebagai sebuah tanda
maafkan aku

Tidak ada komentar: