Senin, 29 April 2019

Takaran

Dia memang tak secantik Zulaikha
Itu mengapa aku memilihnya
Karena aku pun bukanlah Yusuf yang elok sempurna 


Dia tak sebanding dengan Ratu Bilqis
Sama sekali tidak
Tapi itu mengapa aku mendambanya
Karena aku juga tak sekaya Raja Sulaiman 

Ah, dia bukan Shinta
Ku tak segagah Arjuna
Bukan pula Juliet
Sebab aku tak mau main pelet

Hatiku menakar
Menimbang
Mencari potongan rusuk yang hilang

Di bawah cakrawala kah dirimu? Tetaplah di situ
Biar kujemput dengan kuda putih
derapnya beriring kecipak buih

Atau sembunyi di balik senyap kah engkau? Terdengar desahmu sengau
Berselimut semak berduri
Perih tersamarkan mawar mewangi

Kau yang pandai membaca hati
Kau yang lihai menafsir arti
Kau yang terbiasa dengan letih
Kemari bisikkan namamu lirih

Ini bahuku
Entah sekuat apa
Yang pasti cukup kuat kau tumpahi air mata

Ini mataku
Yang tak sepicing pun akan terpejam
Saat malammu gundah merajam
Temanimu hingga kantuk mengucap salam 

Tak banyak pintaku
Cukup takaran itu
Isi tempat di mana seharusnya kau ada
Lengkapilah lubang di dalam dada 

Tidak ada komentar: