Dia memang tak secantik Zulaikha
Itu mengapa aku memilihnya
Karena aku pun bukanlah Yusuf yang elok sempurna
Dia tak sebanding dengan Ratu Bilqis
Sama sekali tidak
Tapi itu mengapa aku mendambanya
Karena aku juga tak sekaya Raja Sulaiman
Ah, dia bukan Shinta
Ku tak segagah Arjuna
Bukan pula Juliet
Sebab aku tak mau main pelet
Hatiku menakar
Menimbang
Mencari potongan rusuk yang hilang
Di bawah cakrawala kah dirimu? Tetaplah di situ
Biar kujemput dengan kuda putih
derapnya beriring kecipak buih
Atau sembunyi di balik senyap kah engkau? Terdengar desahmu sengau
Berselimut semak berduri
Perih tersamarkan mawar mewangi
Kau yang pandai membaca hati
Kau yang lihai menafsir arti
Kau yang terbiasa dengan letih
Kemari bisikkan namamu lirih
Kemari bisikkan namamu lirih
Ini bahuku
Entah sekuat apa
Yang pasti cukup kuat kau tumpahi air mata
Ini mataku
Yang tak sepicing pun akan terpejam
Saat malammu gundah merajam
Temanimu hingga kantuk mengucap salam
Tak banyak pintaku
Cukup takaran itu
Isi tempat di mana seharusnya kau ada
Lengkapilah lubang di dalam dada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar