Kamis, 10 September 2009

sabar n tahan uji

SABAR dan TAHAN UJI


Diantara keindahan akhlak orang-orang islam adalah sabar dan tahan uji karena Allah. Kesabarana adalah menahan jiwa atas hal-hal yang tidak di sukai atau menanggung yang tidak disukai dengan rela dan pasrah.



Seorang muslim menahan jiwanya atas hal yang tidak dia sukai seperti, bersusah payah melaksanakan ibadah dan taat kepada Allah, berdisiplin dalam menjalankannya, menahan diri jangan sampai berbuat maksiat kepada Allah dan sama sekali enggan mendekatinya, meskipun secara naluri, nafsunya sangat menginginkannya.



Ia juga menahan jiwanya atas cobaan yang menimpanya, sehingga tidak membiarkan kesedihan dan kebencian datang mengganggu. Kata orang bijak, "Kesedihan atas hal yang telah berlalu adalah penyakit, sedangkan kesedihan atas hal yang sedang terjadi akan melemahkan akal". Dan benci kepada takdir adalah mencela Allah SWT.



Dalam kondisi demikian, seseorang meminta tolong dengan mengingat janji Allah berupa balasan yang amat baik atas berbagai ketaatan dan Allah menjanjikan pahala yang berlimpah serta ganjaran yang besar.



Ancaman Allah terhadap orang yang membenci-Nya dan berbuat maksiat kepada-Nya berupa adzab yang pedih dan hukuman yang keras. Kita harus yakin bahwa ketentuan takdir Allah pasti berlaku dan keputusan qadha' Allah adalah adil dan hukum-Nya pasti akan terlaksana, meskipun seorang hamba itu bersabar dan bersedih. Apabila bersabar, maka akan mendapat pahala, namun apabila berkeluh kesah maka akan mendapat dosa.

Tidak ada komentar: